Beberapa metode dakwah sunan gunung jati menjadi salah satu metode terbaik dalam menyebarkan agama Islam kala itu.
Pencarian terkait metode dakwah Sunan Gunung Jati banyak dicari tahu oleh para santri. Mengingat kala itu, saat Islam belum menjadi agama mayoritas. Cukup sulit untuk mengajak dan membuat masyarakat memahaminya.
Apalagi saat itu, kepercayaan yang dianut masih sangat tradisional dan fanatik. Namun, beliau mampu menyiarkan ajaran agama dengan cara yang menarik. Oleh sebab itu banyak orang yang ingin meniru dan mempraktekannya.
4 Metode Dakwah Sunan Gunung Jati
Dari kecil sudah dikenal akan kecerdasan dan wawasannya yang luas. Sunan Gunung Jati mendapatkan ilmu tersebut di berbagai tempat, salah satunya ada Makkah. Berikut hasil dari ilmu yang ditimba, sehingga menghasilkan beberapa metode, yaitu:
- Menggunakan Jalur Politik
Selain dikenal sebagai pemimpin agama, beliau juga aktif dalam politik. Hal ini tentu sesuai dengan kemampuan dan kecerdasannya. Berkat hal itulah beliau memanfaatkan jalur politik untuk berdakwah.
Salah satu cara yang dilakukannya dengan pernikahan jalur politik. Untuk memperluas penyebaran agama, beliau menikahi Putri Kawunganten, anak Sultan Demak. Merupakan cara yang dipakai untuk mempererat hubungan.
Pasalnya saat itu, pusat kekuatan ajaran Islam berada di pulau Jawa. Memunginkan untuk Sunan Gunung Jati dalam memperkuat Cirebon sebagai pusat ajaran Islam di Jawa Barat. Bukan hanya itu saja, beliau juga mengembangkan hubungan diplomatik dengan anggota kerajaan lainya.
Konteks penyebaran agama tidak hanya melalui khotbah, tetapi juga diplomasi. Hal ini tentu lengkap dengan adanya pengaruh kekuasaan. Lewat kepemimpinan yang bijaksana dan arif, membuatnya berhasil menanamkan nilai-nilai keislaman.
- Melakukan Pembangunan Infrastruktur Islam
Metode lainnya yang digunakan, yaitu dengan melakukan pembangunan infrastruktur keagamaan. Contohnya dengan membangun tempat sarana ibadah dan pusat pendidikan. Terbukti dengan berdirinya Masjid Sang Cipta Rasa yang berada di Cirebon.
Menjadi salah satu warisan sejarah dari penyebaran agama di masa lampau. Peranan masjid kala itu bukan hanya untuk beribadah tetapi pusat belajar agama. Fokus dari beliau dan para ulama saat itu adalah menyebarkan agama Islam.
Bukan hanya itu saja, pesantren yang didirikannya pun sangat berpengaruh dalam memperluas ajaran agama. Terutama mengajarkan nilai-nilai keislaman pada generasi selanjutnya. Menjadikan banyak di antara lulusan sebagian besar adalah pendakwah.
Pasalnya di pesantren, para santri akan menerima banyak ilmu, seperti belajar Al Quran, tasawuf dan fiqih. Selain itu, ilmu pengetahuan juga diajarkan di sana. Jadi sangat kompleks dan bermanfaat ilmu yang diperoleh para santri.
- Menggunakan Kesenian dan Budaya
Daerah Jawa masih sangat kental akan kesenian dan budayanya. Nah, hal ini dijadikan ide oleh beliau untuk menyebarkan agama. Mulai dari memainkan wayang kulit serta tembang-tembang Islami yang diciptakannya.
Banyak lirik yang dibuatnya berisikan nilai keislaman. Ternyata dengan cara ini masyarakat menyukainya. Hal ini bisa terjadi karena populernya tembang religi yang ternyata masuk ke selera musik masyarakat.
- Perdagangan
Terakhir, beliau melakukan perdagangan untuk memperluas dakwahnya. Pasalnya keterampilannya selain menjadi pemimpin agama, juga sangat ahli dalam bergadang. Belum lagi saat itu, perdagangan pesisir utara Jawa Barat sangat ramai.
Membuat banyak interaksi antar berbagai daerah pun sering terjadi. Apalagi beliau dikenal sebagai pedagang yang jujur dan amanah, membuat reputasinya baik di kalangan pedagang. Hal ini tentu menguntungkannya untuk menyampaikan dakwah di tengah-tengah transaksi jual beli.
Jika kamu ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang agama Islam maka, kalian bisa mengunjungi situs pemudahijrah ya.
Kesimpulan
Setiap metode dakwah Sunan Gunung Jati memang tidak perlu diragukan lagi. Cara yang beliau lakukan untuk memperluas ajaran Islam sangat baik dan diminati masyarakat. Hal ini tentu tidak lepas dari sosok beliau yang cerdas, amanah, dan berkepribadian baik.