Pelajari lebih detail soal reaksi endoterm dan eksoterm dengan penjelasan sederhana serta dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada pelajaran Kimia, reaksi endoterm dan eksoterm pasti sudah tidak asing lagi didengar di kalangan siswa. Pada hakikatnya, reaksi kimia diartikan sebagai fenomena penting dalam bermacam aspek kehidupan. Saat kita mengamati soal reaksi kimia, tentu saja energi akan selalu terlibat.
Reaksi endoterm dan eksoterm akan saling berkaitan guna menghasilkan energi. Untuk memahami keduanya, kita perlu menyelami bagaimana energi terserap maupun terlepas pada suatu reaksi, serta bagaimana reaksi yang dimaksuk turut berdampak pada lingkungan sekitarnya.
Lantas bagaimana keduanya mempengaruhi lingkungan sekitar kita dengan contoh nyata dalam kehidupan keseharian? Simak selengkapnya.
Mengenal Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm ialah reaksi kimia yang memerlukan penyerapan energi melalui lingkungan sekitar untuk berlangsung. Proses ini membuat energi dari luar digunakan untuk memecah ikatan kimia dalam reaktan, sehingga memungkinkan terbentuknya produk reaksi. Akibat dari reaksi ini, suhu lingkungan sekitar cenderung menurun karena energi terserap ke dalam sistem.
Sebagai contoh, ketika kita melarutkan amonium nitrat dalam air, proses ini akan menurunkan suhu larutan, karena adanya penyerapan panas dari lingkungan. Reaksi endoterm banyak dijumpai di sekitar, misal saat tumbuhan berfotosintesis, dari sini energi matahari digunakan guna mengubah karbondioksida serta air menjadi glukosa dan oksigen.
- Ciri Umum Reaksi Endoterm:
Reaksi ini akan selalu membutuhkan energi dari luar, seringkali dalam bentuk panas. Lantas, hal ini akan membuat penurunan uhu lingkungan. Ketika reaksi berlangsung, hal ini akan membuat suhu lingkungan turun.
Contoh reaksi endoterm dapat dilihat dari fotosintesis pada tumbuhan, pelarutan amonium nitrat dalam air, serta elektrolisis air.
Apa itu Reaksi Eksoterm?
Sebaliknya, reaksi eksoterm ialah proses pelepasan energi ke lingkungan sekitar. Ketika reaktan bereaksi untuk membentuk produk, ikatan kimia pada reaktan akan terputus. Hal ini akan membentuk ikatan baru pada produk. Proses ini menghasilkan pelepasan energi hingga akan mempengaruhi peningkatan suhu.
Contoh umum yang sering kita jumpai dalam reaksi eksoterm yakni pembakaran kayu. Ketika kayu terbakar, energi kimia diubah menjadi energi panas dan cahaya, lalu terlepas ke lingkungan. Selain itu, reaksi antara asam dengan basa dalam larutan menghasilkan panas, sehingga juga dianggap sebagai reaksi eksoterm.
- Ciri Umum Reaksi Eksoterm:
Reaksi yang terjadi ialah akan melepaskan energi, umumnya dalam bentuk panas. Lantas, tentu saja hal ini akan membuat suhu lingkungan cenderung naik selama reaksi berlangsung.
Contoh umum dapat dilihat pada pembakaran bahan bakar. Selain itu, dapat ditemui pada reaksi netralisasi asam-basa, hingga respirasi seluler.
Perbandingan Reaksi Endoterm dan Eksoterm
Walaupun keduanya terpengaruh saat adanya perubahan energi, perbedaan mendasar antar keduanya terletak pada bagaimana energi berperan terhadap proses reaksi. Pada reaksi endoterm, energi terserap lewat lingkungan, lalu pada reaksi eksoterm, energi akan terlepas ke lingkungan.
Pemahaman Mendalam soal Reaksi Endoterm dan Eksoterm
Mengetahui reaksi endoterm dan eksoterm dalam perbedaannya tentunya akan membantu terhadap banyak bidang ilmu pengetahuan hingga industri. Misalnya, pada bidang farmasi, reaksi eksoterm seringkali digunakan dalam pengembangan obat-obatan saat mengeluarkan energi secara terkontrol guna penyembuhan.
Sebaliknya, reaksi endoterm dapat dimanfaatkan teruntuk proses pendinginan, seperti dalam kompres es kimia yang digunakan dalam pertolongan pertama pada cedera.
Pada kehidupan sehari-hari, pemahaman dasar mengenai kedua jenis reaksi tersebut membantu kita mengerti bagaimana reaksi kimia bekerja dalam lingkungan kita. Misalnya, ketika kita menyalakan kompor ataupun perapian, kita menyaksikan reaksi eksoterm terhadap bentuk pelepasan panas.
Kesimpulan
Reaksi endoterm dan eksoterm merupakan dua jenis reaksi kimia yang memainkan peran penting terhadap banyak proses alam dan teknologi. Reaksi endoterm akan menyerap energi dari lingkungan, sedangkan reaksi eksoterm melepaskan energi. Memahami perbedaan keduanya tidak hanya relevan di laboratorium, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, di mana reaksi kimia sering kali menentukan banyak hal di sekitar kita.